Apabila hal itu dibiarkan begitu saja tentu saja hal tersebut bisa sangat merugikan kesehatan sehingga aktifitas bisa menjadi terganggu. Apalagi jika seseorang sedang berkendara, fokus berkendara bisa terganggu karena pandangan mata menjadi kabur.
Jika sudah demikian, sudah wajib hukumnya bagi kita untuk lebih waspada terhadap segala asap yang bisa menyebabkan iritasi mata. Nah, berikut ini 6 jenis asap berbahaya yang menjadi penyebab gangguan penglihatan.
6 jenis asap berbahaya penyebab gangguan penglihatan |
Asap dari kendaraan bermotor
Kita hampir tidak bisa menghindar dari asap yang keluar dari kendaraan bermotor. Gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, timbal dan lainnya akan sangat berbahaya bagi mata. Apalagi gas-gas tersebut sangat rentan bercampur dengan radikal bebas. Gejala yang bisa timbul adalah mata menjadi perih dan berubah warna menjadi merah.
Asap hasil pembakaran sampah
Membakar sampah menjadi satu solusi untuk mengurangi jumlah sampah disekitar lingkungan tempat tinggal, salah satunya adalah sampah plastik. Namun sampah dari plastik jika dibakar akan mengeluarkan gas berbahaya seperti dioksin dan furan yang mempunyai sifat karsinogen yang menjadikan mata menjadi perih.
Asap pekat mesin pabrik
Pabrik yang menggunakan bahan bakar sperti halnya kendaraan bermotor juga rentan menjadi penyebab iritasi mata. Gas berbahaya yang keluar dari asap pabrik secara berlebihan dan terus menerus bisa menggangu penduduk disekitarnya khususnya anak-anak.
Asap rokok
Asap rokok menjadi teman sekaligus lawan. Nikmatnya asap rokok yang keluar selalu dibarengi dengan 4.000 zat kimia berbahaya seperti karbonmonoksida, amoniak, formaldehid yang bisa membuat pedih jika mengenai mata serta gangguan kesehatan lainnya.
Asap las
Jika Anda melihat tukang las sedang melakukan tugasnya, pastinya dia akan menggunakan topeng pelindung sebagai pengaman dari percikan api yang menyilaukan serta melindungi mata dari asap pembakaran yang bisa berpotensi menjadikan mata menjadi perih.
Kabut asap
Kabut asap tidak hanya dapat menyebabkan iritasi pada mata, namun juga pada indera yang lain seperti hidung dan tenggorokan. Kabut asap juga dapat menyebabkan alergi, peradangan serta infeksi. Bagi yang mempunyai penyakit asma dan penyakit paru kronis seperti bronkitis kronik dan PPOK menghirup udara dari kabut asap dapat memperburuk penyakit.